Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah yang Baik
26 Oktober 2023 2023-10-31 11:58Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah yang Baik
Banjarmasin – (26/10/23) Di aula SMK Negeri 4 Banjarmasin telah dilaksanakan sosialisasi penguatan pendidikan berkarakter. Sosialisasi ini dibawakan oleh tiga pemateri, yakni Bapak Drs. Abdurrahman, M.Si., Bapak Syafrudin Noor, S.Pd., M.Pd., dan Bapak Buce Abraham Beruat, S.Sos., S.H., M.H.
Pemateri pertama adalah Bapak Drs. Abdurrahman, M.Si. Beliau menyampaikan bahwa ada lima nilai yang terkandung dalam Penguatan Pendidikan Karakter. Yang pertama nilai religius, yang kedua nilai nasionalisme, yang ketiga nilai mandiri, yang keempat nilai gotong royong, dan yang terakhir nilai integritas. Beliau menyampaikan bahwa untuk menjadikan seseorang yang dicintai dan dihormati itu membutuhkan pendidikan yang berkarakter.
Penguatan Pendidikan Berkarakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk memperkuat karakter siswa-siswi melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Dengan dukungan publik dan kerja sama antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan adanya pendidikan karakter, kita bisa mengetahui batasan-batasan apa yang baik untuk dilakukan dan apa yang kurang baik. Kita bisa membangun karakter siswa-siswi saat di sekolah, seperti memberikan penghargaan atau apresiasi, bersikap terbuka, menyelipkan pesan moral di setiap pembelajaran, dan mengajarkan sopan santun.
Untuk lebih menguatkan Penguatan Pendidikan Karakter dibutuhkan agen perubahan. Agen perubahan adalah orang yang bertindak sebagai pendorong dan mengelola perubahan yang terjadi dalam suatu kelompok atau organisasi. Guru disebut sebagai agen perubahan, karena berupaya membentuk dan menghasilkan generasi yang unggul.
Materi kedua ini disampaikan oleh kepala sekolah SMK Negeri 4 Banjarmasin, Bapak Syafrudin Noor, S.Pd., M.Pd. Beliau telah mengumpulkan siswa-siswi terpilih yang dihimbau menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah. Mereka dibekali pengetahuan baru untuk menjadi agen perubahan, dan apa saja sikap yang perlu dimiliki oleh para agen perubahan. Mereka diminta untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekolah, karena SMK Negeri 4 Banjarmasin dinyatakan sebagai sekolah adiwiyata tingkat mandiri. Kita dapat menjadi seorang agen perubahan dengan berbgai cara, seperti bertanggung jawab, memiliki sifat kepemimpinan, mendengarkan orang lain, dan menjadi fleksibel.
Selanjutnya materi disampaikan oleh Bapak Buce Abraham Beruat, S.Sos., S.H., M.H. Beliau menyampaikan tentang bagaimana cara menyikapi kemajuan teknologi. Ancaman negatif arus informasi yang masuk secara global yakni penyebaran video asusila, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan meretas akun. Dalam banyaknya aspek kehidupan manusia, komunikasi yang baik menjadi dasar atau fondasi. Maka dari itu, penting untuk menjaga komunikasi tersebut agar tetap baik dan tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa berujung konflik.
“Ponsel memang berguna untuk kita, namun benda kecil tersebut bisa menjadi ancaman yang besar jika kita tidak menggunakannya dengan bijak” tutur beliau. Beliau juga memberi solusi untuk masalah-masalah yang marak terjadi di media sosial. Solusi tersebut yakni dengan cara memanfaatkan media sosial sesuai rambu-rambu yang ada, yaitu dengan berhati-hati dalam menyebarkan informasi, budidayakan membaca lalu menganalisis terlebih dahulu informasi yang diterima, juga menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi.